Selamat Datang

PERTANIAN

LATIHAN BERTANI






HARI KE 1 : SENIN MANIS, 22 APRIL 2013
( BISMILLAH : AWAL TANAM )




HARI KE 7 : MINGGU, 28 APRIL 2013




HARI KE 16 : SELASA, 7 MEI 2013






HARI KE 28 : MINGGU, 19 MEI 2013





HARI KE 40 : SABTU, 1 JUNI 2013





HARI KE 62 : MINGGU, 23 JUNI 2013







HARI KE 71 : SELASA, 2 JULI 2013








HARI KE 78 : SENIN, 8 JULI 2013














HARI KE 88 : KAMIS, 18 JULI 2013










HARI KE 99 : JUMAT WAGE, 19 JULI 2013
( ALHAMDULILLAH : PANEN )






  Anda ingin budidaya tanaman padi, pelajari dan mulailah dari sekarang. Banyak tahap-tahap yang perlu ada pelajari tentang budidaya tananam padi. kami sudah merangkum dari informasi berbagai sumber tentang masalah cara budidaya tanaman padi yang benar berikut.

Pengolahan tanah
- Penebasan rumput-rumput/belukar. Penebasan dilakukan dengan menggunakan parang. Rumput atau belukar yang sudah ditebas dikumpulkan di suatu tempat kemudian dibakar.
-     Pengolahan tanah.
-     Pelumpuran dan perataan tanah.
Keterangan: Pengolahan tanah dilakukan dua tahap. Setelah pengolahan tahap pertama, tanah digenangi, agar zat beracun terpisah dari tanah. Tinggi air genangan berkisar antara 5-10 cm. Untuk mengatur tinggi air genangan dapat dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil bukaan pintu saluran air. Pengolahan tanah tahap kedua dilakukan dua minggu setelah pengolahan pertama.

Pencarian mutu benih yang akan dipakai:
-     Siapkan kain ukuran 20 cm x 30 cm.
-     Siapkan benih sebanyak 100 butir kemudian direndam dalam air selama ± 2 jam.
-     Benih yang sudah direndam diletakkan di atas, kain yang sudah dibasahi (lembab). Tunggu 3-5 hari, kemudian hitung benih yang berkecambah. Kalau benih yang berkecambah lebih dari 90 butir, berarti benih tersebut bermutu tinggi.

Persemaian
Persemaian dapat dibuat dengan dua cara yaitu persemaian basah dan kering.
a.   Persemaian basah
-     Benih direndam selama 12-24 jam, kemudian di-angkat dan dibiarkan berkecambah selama 1-2 hari.
-     Persemaian dibuat pada lahan yang berair (macak-macak) dan tidak terluapi air pada saat pasang.
-     Luas lahan persemaian 300-500 m2 untuk setiap hektar pertanaman.
-     Tanah untuk persemaian diolah dua kali (sempurna), bersih dari rumput, belukar, sisasisa tanaman, kayu, batu, atau lainnya.
-     Kemudian tanah diratakan dan diberi pupuk.
-     Takaran pupuk untuk setiap meter persegi persemaian: 10 gram urea + 10 gram TSP (atau) 14 gram SP 36) + 10 gram KCl.
b.   Persemaian kering
Persemaian kering pada dasarnya sama dengan persemaian basah.
-     Tempat persemaian dibuat di guludan.
-     Benih langsung disemai tanpa direndam. Setelah disemai ditaburi dengan tanah halus abu sekam.
-     Untuk mencegah serangan hama orong-orong, benih dicampur dengan insektisida seperti furadan 3G sebanyak 1 gram untuk setiap 1 m2 persemaian.
-     Untuk mencegah penyakit blas benih dicampur dengan fungisida seperti Benlate T 20 WP (Benomil) sebanyak 1 gram untuk setiap kilogram benih. Budi Days Padi di Lahan Pasang Surut

Penanaman
Untuk keberhasilan usahatani padi di lahan pasang surut berikut ini dianjurkan varietas-varietas yan ditanam menurut berbagai tipe lahan dan musim. Di lahan pasang surut yang bertipe luapan A dan B,padi sawah dapat diusahakan dua kali setahun.
Waktu tanam yang dilakukan:
- Musim tanam pertama, penanaman dilakukan pertengahan Oktober sampai awal November.
- Musim tanam kedua, penanaman dilakukan pertengahan Maret sampai awal April.

Penyiangan
Penyiangan dilakukan dua kali yaitu:
-     Penyiangan pertama umur 3 minggu setelah tanam
-     Penyiangan kedua umur 6 minggu setelah tanam
Penyiangan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
-     Dicabut dengan tangan, kemudian dipendan dalam tanah.
-     Menggunakan alat siang (gasrok).
-     Menggunakan herbisida antara lain DMA-6, Gramoxone, dengan takaran 3–4 liter per hektar dengan volume semprot 400-500 liter per hektar. Apabila ada tanaman yang mati, diadakan penyulaman (umur 1-2 minggu) dengan menggunakan bibit yang masih tersedia dan menyapih tanaman yang sudah tumbuh.

Pemupukan tanaman (menggunakan kamastan)
Takaran pupuk untuk setiap lokasi berbeda, tergantung pada keadaan lahannya.
Cara pemberian pupuk :
- Pupuk kamastan sebanyak lima tutup botol (50cc) di campur dalam 15 liter air ( 1 tangki ).
- Kemudian semprotkan secara merata pada seluruh bagian tanaman terutama daunnya,
lakukan pada pagi atau sore hari dengan jarak waktu setiap 15 HST,30 HST,
45HST,65HST,75 HST. (HST= hari setelah tanam)
- Ketika padi berumur 50-55 hari,jangan disemprot dengan pupuk cair ataupun di semprot menggunakan pestisida walaupun ada hama, karena pada umur ini padi melakukan proses perkawinan.
- Keadaan air sawah pada saat memupuk harus macak-macak.
- Pengapuran penting artinya untuk menurunkan kemasaman tanah, terutama pada lahan sulfat masam.
- Takaran kapur: 1 ton per hektar.
- Waktu pengapuran: 2 minggu sebelum tanam.
- Keadaan air tanah pada saat pengapuran harus macak-macak.

Perlindungan Tanaman
Hama yang banyak menyerang pertanaman padi di lahan pasang surut adalah: tikus, Orong-orong, Kepinding tanah (lembing batu), walang sangit, wereng coklat. Sedangkah penyakit utama di lahan pasang surut adalah bias.
Pengendalian hama tikus dapat dilakukan dengan:
- Memelihara kebersihan lingkungan
- Penanaman serempak (satu hamparan sekunder).
- Pemasangan umpan beracun, dengan racun klerat RMB sebanyak 2 kg per hektar, dan diletakkan di beberapa tempat.
- Melaksanakan gropyokan atau pengemposan menggunakan belerang.

Panen tanaman padi
Panen dilakukan pada saat tanaman padi menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
- Sebagian besar gabah (90%) sudah berwarna kuning.
- Bila digigit gabah patah.
Panen dapat dilakukan dengan menggunakan alat sebagai berikut:
- Sabit bergerigi
- Reaper
- Stripper. kehilangan hasil pada saat panen dapat dihindari dengan usaha-usaha sebagai berikut:
- Panen tepat waktu.
- Setelah disabit langsung dirontok (paling lambat 1 hari).
- Saat merontok menggunakan alas (tikar atau terpal)




BUDIDAYA KACANG HIJAU DAN CARA MENANAM KACANG HIJAU


cara budidaya kacang hijau, cara menanam kacang hijau

Pengolahan Tanah

Kacang hijau merupakan tanaman yang tumbuh didaerah tropis, ketinggian tanah yang cocok untuk tanaman ini yaitu 500 m dpl. Suhu yang dibutuhkan untuk budidaya kacang hijau  ini suhu yang panas. Pada musim hujan, pertumbuhan vegetative sangat cepat sehingga mudah rebah.

Tanah yang cocok untuk budidaya kacang hijau adalah yang memiliki pH 5,8. Jika pH kurang dari 5, tanah sebaiknya di beri kapur terlebih dahulu, dengan waktu 2-4 minggu sebelum penanaman.

Kacang hijau menyukai tanah gembur dengan saluran pembuangan air yang baik. Tanah sawah bekas padi bisa digunakan untuk lahan penanaman kacang hijau, dan sisa-sisa tumbuhan padi seperti jerami bisa langsung dibenamkan.

Pengolahan kering dilakukan dengan cara mencangkul atau dibajak supaya dapat diratakan. Dan setiap 5-6 m dibuat saluran pengairan. Pada lahan kering, kacang hijau ditananam pada akhir musim hujan. Dan tanaman ini bisa ditanam secara tumpang sari dengan tanaman jagung atau umbi kayu.

Lubang Tanam

Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara menggunakan alat tugal bermata tiga. Fungsi dari tugal bermata tiga yaitu lubang pertama untuk menanam bibit kacang hijau, dan lubang yang kedua dan ketiga untuk lubang pupuk. Lubang tanaman memiliki kedalaman 4 cm dan lubang pupuk sedalam 7-10 cm. jarak antara lubang tanam dan lubang pupuk 7-10 cm.

Cara Penanaman



Untuk lahan yang belum pernah ditanami kacang sebelumnya, maka harus dilakukan inokulasi bakteri. Caranya, yaitu benih kacang dibasahi dengan air secukupnya dan dicampur secara merata dengan legin 10 gram dan sedikit dibasahi. Selama 1-4 jam diangin-anginkan. Benih yang sudah dionokulasi segera ditanam.
Tanah yang sudah biasa ditanami kacang hijau sudah banyak mengandung bakteri Rhizobium. Hal ini akan lebih praktis, karena untuk mengejar waktu dan bakteri rhizobium praktis sudah ada di dalam tanah.

Setelah tanah sudah dilubangi, kemudian masukan benih pada lubang pertama, setiap lubang diisi dengan 2 butir benih dan diikutii dengan memasukan pupuk pada lubang du dan tiga dan metupnya dengan tanah.

Sedangkan jarak yang umum dipakai yaitu panjang 20-20 cm dan lebar 10-20 cm. jika ditanam pada musim penghujan biasanya jaraknya 40 x 15 cm. sedang jika ditanam pada musim kemarau 25 x 25 cm atau 30 x 20 cm.

Cara Pemeliharaan Tanaman

Pengairan

Pengairan pada kacang hijau diperlukan terutama pada lahan sawah irigasi, terutama pada saat tanaman mengalami masa pertumbuhan vegetative. Jika ditanam pada sawah tadah tidak perlu diberi air. Sebab tanah masih lembap bila ditanam pada saat masih hujan. Kacang hijau pada masa generative sedikit memerlukan air.

Penyulaman dan Penyiangan

Penyulaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 17 hari setelah penanaman dilakukan. Penyulaman dilakukan dengan cara menyediakan tanaman cadangan yang ditanam di luar area tanaman. Penyulaman dilakukan jika 5% lubang tanaman tidak ditumbuhi tanaman sempurna.
 Penyiangan biasanya dilakukan dua kali. Pertama ketika tanaman sudah berumur 2 minggu dan kedua pada waktu berumur satu bulan. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan tanaman pengganggu atau gulma.

Pemuupukan

Pemupukan dilakukan dua kali, pertama diberikan pada saat tanam, dan yang kedua diberikan menjelang tanaman berbunga atau pada saat tanaman umur satu bulan. Dosis pupuk yang diberikan adalah urea 50-100 kg/ha TSP 100 kg/ha dan KCL 50-75 kg/ha.

Cara pemupukan, pertama pupuk dimasukan ke lubang kemudian ditutup dengan tanah jarak lubang pupuk 5-6 cm. kemudian lubang kedua yang jaraknya 10 cm kemudian tutp dengan tanah. Pupuk jangan sampai kontak langsung dengan benih, karena perkecambahan akan terhambat.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Jenis-jenis Hama

Lalat kacang
 : ciri-cirinya tubuh kecil berukuran 1,5 mm, warna hitam mengkilap, siang hari bersembunyi di dalam rumput, dan kepongpongnya atau pupa berwarna coklat.
Dampak pada tanaman, terdapat bercak-bercak pada daun pertama, polong yang diserang gugur, daun mulai layu dan kekuning-kuningan, tanaman akan mati saat berumur 3-4 minggu.

Pengendaliannya, tanam serempak, tanam gilir, benih masukan kedalam lubang dengan insektisida butiran seperti furadan 3G, dan penyemprotan dengan insektisida seperti Thiodin 35 EC mulai umur tiga hari.

Ulat Jengkal : ciri-cirinya, tubuhnya berwarna hijau, ukurannya 2-3 cm, dan jalannya menyungkal.
Dampak pada tanaman, menyerang tanaman yang sudah tua, dan menyerang daun hingga tulang daun.
Pengendaliannya, musnahkan telur dan larvanya, tanam gilir, tanam serempak, dan penyemprotan pestisida, seperti Dekametrin, azodrin 15 WSG, atau Dursbori 20 EC.

Penggerek Polong : ciri-cirinya, larva berwarna merah kebiruan pada waktu kecil, dan setelah besar berwarna hijau, dan bentuk larva gemuk licin.
Dampak pada tanaman, membuat lubang pada polong, memakan biji, gejala bercak hitam, adanya lubang bulat pada polong, dan biji pada polong habis dimakan.

Pengendaliannya, tanam serempak, tanam gilir, pengaturan waktu yang tepat, menghentikan penanaman selama 2 tahun jika hama banyak, dan penyemprotan dengan pestisida, seperti azodrin 15 WSC atau Sihalotrin.

Ulat penggulung daun : ciri-cirinya, ulat berwarna hijau terang, dan kupu-kupu kecil berwarna coklat muda.
Dampak pada tanaman, daun menggulung ke dalam/keriting karenasel-sel bagian atasnya mengerut dan menurunkan hasil, karena proses fotosintesis terganggu.

Pengendaliannya,  membuang daun yang menggulung, mematikan ulatnya, dan menyemprot pada saat berumur 3 minggu denga  Fungisida Benlate 50 WP sebanyak 1 gram/liter air, dan setiap 10 hari pada umur 30-50 disemprot dengan ½ gram per liter air.

Jenis-jenis Penyakit

Bercak daun, pengendaliannya memotong daun dan lakukan penyemprotan dengan Benlate 50 WP sebanyak 0,5 gram/liter pada usia 30 dan 40 hari.

Karat daun, pengendaliannya menaman varietas tahan penyakit, dan lakukan penyemprotan dengan fungisida setiap 10 hari mulai 25 hari sampai 45 hari dengan Bayleton 2 gram/2 cc/liter air.

Kudis, pengendaliannya penanamn varietas tahan penyakit, tanaman dicabut dan dibakar, dan penyemprotan pestisida secara teratur  dengan Bavistin, Topsin M 70 WP pada umur 20 hari, 30 hari, dan 50 hari.

Embun tepung, penngendaliannya dengan menanam varietas yang tahan penyakit, dan menyemprotkan fungisida seperti Benlate 50 WP 1 gram/liter air saat tanaman usia 3 minggu.

Mozaik kacang hijau, penanggulangannya dengan menanam varietas tahan penyakit, tanam gilir, mencabut dan membakar tanaman yang terserang, dan memberantas vector dengan insektisida.

Panen dan Pascapanen

Umur kacang hijau umunya 58-85 hari, pemungutan panen dapat dilakukan ketika sebagian besar polong telah kering dan mudah pecah, panen dilakukan dengan dipetik dan dilakukan pada pagi hari.
Polong yang sudah dipetik kemudian dijemur setelah kuning masukan kedalam karung dan dipukul-pukul agar biji terlepas dari polong, dan setelahn itu lakukan penapian untuk memisahkan biji-biji yang rusak.
Biji yang sudah bersih kemudian dijemur lagi sampai 2-3 hari. Biji kemudian simpan dalam kaleng. Berilah abu dapur atau insektisida agar tidak diserang hama bubuk. 


BELAJAR BERTANAM KACANG HIJAU




HARI KE 1, KAMIS TGL. 25 JULI 2013




HARI KE 7, KAMIS TGL. 1 AGUSTUS 2013





HARI KE 14, KAMIS TGL. 8 AGUSTUS 2013







HARI KE 21, KAMIS TGL. 15  AGUSTUS 2013






HARI KE 25, SENIN TGL. 19  AGUSTUS 2013








HARI KE 29, JUMAT TGL. 23  AGUSTUS 2013












HARI KE 36, JUMAT TGL. 30  AGUSTUS 2013







HARI KE 41, KAMIS TGL. 05 SEPTEMBER 2013









HARI KE 50, JUMAT TGL. 13 SEPTEMBER 2013











HARI KE 60, SENIN TGL. 23 SEPTEMBER 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar