Sejarah Nokia: Dari Bubur Kayu sampai Windows Phone
Sekitar 142 tahun yang lalu, tidak ada yang menyangka bahwa Nokia yang awalnya merupakan pabrik kertas bisa menjadi raksasa ponsel di era 1990-an. Inilah sejarah Nokia selengkapnya.
Sebagai salah satu pionir pembuat ponsel, Nokia sempat mengalami masa keemasan mulai pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an. Ponsel Nokia mengusai pasar dunia dan menjadi salah satu brand terbesar saat itu. Seiring perubahan zaman, kini Nokia terpuruk oleh perkembangan teknologi serta persaingan yang ketat dari smartphoneiOS dan Android.
Dalam upaya mengatasi keterpurukan, akhirnya pada 3 September 2013, Nokia memutuskan untuk menerima pinangan dari Microsoft yang berniat membeli divisi Devices dan Services-nya. Akuisisi ini telah diresmikan pada 25 April lalu. Sebagai konsekuensi, pada masa depan, nama Nokia Corporation berubah menjadi Microsoft Mobile.
Meski demikian, Microsoft tetap bisa menggunakan brand “Nokia” sebagai merek dari lini produk yang akan dikeluarkan selanjutnya, termasuk untuk lini Lumia, Asha, dan Nokia X. Tapi, Microsoft memang merencanakan untuk perlahan-lahan mencari nama baru atau memakai nama Microsoft untuk jajaran ponsel berikutnya.
Nokia sendiri masih eksis dalam menjalankan divisi lainnya, yaitu bisnis infrastruktur jaringan (Nokia Solutions & Networks), platform pemetaan mobile Nokia HERE, dan pengembangan paten/teknologi baru. Untuk selanjutnya, Nokia akan dipimpin oleh Rajeev Suri, pria 46 tahun yang sebelumnya mengepalai Nokia Solutions & Networks.
Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah Nokia yang kami rangkum dari berbagai sumber:
1871: Nokia didirikan di daerah selatan Finlandia oleh seorang insinyur bernama Fredrik Idestam sebagai pabrik bubur kayu yang memproduksi kertas. Kemudian Nokia beralih memproduksi karet, kabel, serta peralatan eletronik, melalui berbagai proses merger dan akuisisi yang dilakukannya.
1963: Dalam upaya pertama memasuki pasar telekomunikasi, Nokia memproduksi telepon radio yang biasa digunakan oleh tentara serta untuk panggilan darurat. Inilah langkah awal yang mengubah sejarah Nokia.
1982: Nokia memperkenalkan telepon mobile pertama yang diberi nama Mobira Senator. Dua tahun kemudian, diperkenalkan telepon mobile portabel Mobira Talkman.
1987: Nokia memperkenalkan handheld pertamanya, Mobira Cityman. Handheld berbobot sekitar 770 gram ini mendapat julukan “Gorba”, diambil dari nama pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, yang tertangkap kamera sedang menggunakannya.
1993: Nokia merilis ponsel 3G pertama melalui seri 1011 yang diambil dari waktu peluncurannya (10 November) dengan desain candybar yang memiliki bobot setengah kilogram.
1994: Nokia memperkenalkan ponsel seri 2110 yang merupakan ponsel pertama yang menggunakan ringtone yang dibuat oleh komedian dan jurnalis asal Inggris.
1999: Nokia merilis ponsel seri 3210 yang tercatat sebagai ponsel paling populer dan tersukses pada saat itu dengan penjualan sebanyak 160 juta unit. Pada tahun berikutnya, hadir ponsel penerusnya yaitu seri 3310 yang juga terbilang sukses di pasaran.
2002: Nokia 6650 diluncurkan dan menjadi ponsel 3G pertama yang memungkinkan pengguna untuk menjelajah internet.
2003: Tahun dirilisnya Nokia 1100, ponsel dengan penjualan tertinggi sepanjang sejarah Nokia yang terjual sebanyak 200 juta unit.
2005: Nokia memperkenalkan smartphone seri N70, N90, dan N91 yang memungkinkan pengguna mendengarkan musik, mengambil foto, bermain game, dan mengakses internet dalam sebuah ponsel. Pada tahun ini, Nokia juga merayakan keberhasilannya menjual ponsel sebanyak satu miliar unit dari seluruh dunia.
2007: Nokia dinobatkan sebagai salah satu dari lima brand terkemuka di dunia, Tahun ini, Apple mulai merambah pasar smartphone dengan menghadirkan iPhone yang mulai mengancam dominasi Nokia.
2009: Nokia mengumumkan kerugian pertama sepanjang sejarah Nokia pada kuartal pertama tahun 2009. Hal ini terjadi satu tahun berselang sejak HTC merilis HTC Dream, ponsel pertama yang menggunakan sistem operasi Android.
2010: Berjuang mempertahankan eksistensinya melawan gempuran iPhone dan perangkat Android dengan menunjuk Stephen Elop, mantan eksekutif Microsoft, untuk menjadi kepala eksekutif Nokia.
2011: Elop mengumumkan kemitraan strategis dengan Microsoft. Nokia akan menggunakan sistem operasi Windows Phone pada lini smartphone-nya dan tidak lagi memakai Symbian. Model perdananya adalah Nokia Lumia 800, produk Windows Phone di kelas high-end.
2012: Samsung mengambil alih posisi Nokia sebagai produsen ponsel terbesar di dunia. Nokia mengumumkan kerugian dan berencana akan memotong 10 ribu pekerja pada divisi mobile-nya yang berada di Hungaria, Meksiko, dan Finlandia secara bertahap hingga akhir tahun 2013.
Nokia memperkenalkan Lumia 920 yang ditunjuk sebagai flagship untuk Windows Phone 8. Nokia mengapalkan Lumia 920 sebanyak 4,4 juta unit pada kuartal keempat 2012, berselisih jauh dengan Apple yang berhasil mengapalkan iPhone sebanyak 47,8 juta unit pada kuartal yang sama.
Nokia memutuskan untuk menjual dan menyewakan kembali kantor pusat di Espoo, Finlandia kepada investor properti Finlandia, Exilion Capital Oy, sebesar US$221,9 juta.
2013: Nokia kembali merampingkan 300 pekerja yang sebagian besar dari kantor di Finlandia dan akan memindahkan ratusan karyawannya ke supplier di India. Dari rencana memangkas 10 ribu pekerja dari divisi mobile, Nokia akhirnya malah memangkas hingga 14 ribu pekerja dari seluruh divisi di seluruh dunia.
Nokia memperkenalkan Lumia 1020, smartphone high-end berbasis Windows Phone 8 yang dibekali dengan kamera 41 MP yang diklaim bisa menghasilkan ketajaman gambar layaknya kamera digital.
Microsoft mengakuisisi Nokia pada tanggal 3 September 2013 sebesar 5 miliar dolar AS untuk unit bisnis perangkat dan layanan bisnis. Untuk lisensi paten Nokia, Microsoft merogoh kocek sebesar 2,2 miliar dolar AS. Pada masa depan, Nokia hanya akan mengoperasikan bisnis infrastruktur jaringan, platform pemetaan mobile Here, dan pengembangan paten/teknologi baru.
2014: Microsoft meresmikan akuisisi terhadap Nokia Devices and Services, sekaligus mengubah namanya menjadi Microsoft Mobile. Stephen Elop yang sebelumnya menjabat sebagai President dan CEO Nokia Corporation, kini melanjutkan tugasnya selaku Executive Vice President dari Microsoft Devices Group.
Elop bertugas mengawasi pengembangan bisnis perangkat yang mencakup smartphone dan tablet Lumia, ponsel Nokia, Xbox, Surface, serta aksesoris dan produk-produk Perceptive Pixel (PPI). Sebagai bagian dari transaksi tersebut, Microsoft menerima garansi pelanggan Nokia untuk semua perangkat yang ada saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar