Selamat Datang

DARI MASJIDIL HARAM MENUJU MASJID NABAWI


MASJIDIL HARAM



1.       KA’BAH


Doa Ketika Melihat Ka’bah

اَللَّهُمَّ زِدْ هذَا اْلبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَـكْرِيمًا وَمَهَابَةً.
وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَكَرَّمَهُ ِممَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ
تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيمْا وَبِرًّا.

ALLOOHUMMA ZID HAADZAL BAITA TASYRIIFAN WA TA’ZHIIMAN WA TAKRIIMAN WA MAHAABATAN WA ZID MAN SYARROFAHU WA KARROMAHU MIMMAN HAJJAHU AWI’ TAMAROHU TASYRIIFAN WA TA’ZHIIMAN WATAKRIIMAN WABIRRON

“Ya Allah tambahkanlah ke Baitullah ini kemuliaan, keagungan, keunggulan, dan kehebatan, tambahkan pula kepada orang yang memuliakannya dari kalangan yang berhaji atau umrah, kehormatan, keagungan, kemulian, dan kebaikan baginya”.

Ka’bah merupakan bangunan suci yg terletak dalam mesjidil haram di kota Mekkah al Mukarramah, sebagai arah kiblat bagi ummat muslim dari berbagai penjuru dunia, dan Ka’bah juga berupakan bangunan peribdatan pertama kali yg dibangun manusia sesuai firman allah.swt dalam alquran;
Surah Al-Imran ayat 96-97 
نَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ . فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا وَلِلَّهِ عَلَى
النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ . ﴿آل عمران : ٩٦-٩٧﴾


Artinya: “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. al-Imran : 96-97)


Ka'bah mungkin jadi tempat yang paling bersejarah di Masjidil Haram, Makkah. Dibangun sejak zaman nabi Ibrahim atau ribuan tahun silam. Ka'bah adalah simbol dan sebagai acuan arah salat umat Muslim di seluruh dunia. Ka'bah berada tepat di tengah-tengah Masjidil Haram.

Saat ibadah haji, umat muslim melakukan ibadah tawaf atau mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dan melawan arah jarum jam. Bangunan Ka'bah lebih menyerupai kubus, yang berukuran panjang sekitar 13 m, lebar 11 m, dan tinggi 12 m. 


KISAH SANG PEMILIK KUNCI KA'BAH

Allah S.W.T. berfirman tentang sebuah kejadian yang sangat mengharukan. Ketika Rasulullah S.A.W. dan pasukan Muslim menaklukkan kota Makkah, mereka masuk ke dalam kota Makkah Al Mukarramah. Kemudian Rasulullah S.A.W. dan pasukan Muslim menuju Ka’bah. Ternyata pintunya terkunci dan kunci itu dipegang oleh Ustman ibn Talha R.A.

Ustman ibn Talha bukan seorang muslim pada waktu itu. Dia mengunci pintu Ka’bah dan bersembunyi. Jadi ketika Rasulullah S.A.W. memasuki Makkah, mayoritas penduduk Mekkah langsung memeluk Islam seiring beliau memasukinya. Ketika Rasulullah S.A.W. meminta kunci Ka’bah, orang-orang memberitahu bahwa kuncinya dipegang Ustman ibn Talha R.A. dan ternyata dia bersembunyi di atas atap Ka’bah.

Ali R.A. berkata padanya “Ya Ustman berikan kami kuncinya, Muhammad S.A.W. yang meminta kuncinya.”

Dia berkata “Ya Muhammad, jika aku percaya bahwa kau memang seorang rasul maka aku akan membuka pintunya dari dulu, sedangkan aku tidak percaya kau seorang rasul, jadi aku tidak akan membukakannya.”

Kemudian Ali R.A. merebut kuncinya dari Utsman ibn Talha R.A. dan membuka pintu Ka’bah. Kemudian Rasulullah S.A.W. memasukinya dan mengerjakan shalat 2 raka’at di dalamnya.

Abbas ibn Abd Al-Muttalib R.A. (paman Nabi Muhammad S.A.W.) ada di sana, dan dia memberitahu Rasulullah S.A.W. “Ya Rasulullah, kau tahu bahwa keluarga kita yang punya wewenang dalam mempersiapkan air dan memuaskan dahaga para jamaah haji. Jadi jika kau memberikan kuncinya pada kami, maka kami punya 2 kehormatan, yang pertama adalah mempersiapkan air dan yang kedua adalah membuka dan mengunci pintu Ka’bah ketika diperlukan.”

Tiba-tiba Jibril A.S. datang membawa wahyu di dalam Ka’bah. Subhanallah! Ayat ini diwahyukan di dalam Ka’bah.
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. An-Nisaa’:58)

Ayat ini menandakan bahwa Rasulullah S.A.W. harus mengembalikan kuncinya kepada Ustman ibn Talha R.A. Jadi Rasulullah S.A.W. langsung berdiri dan memberikan kuncinya kepada Ali ibn Abi Thalib R.A. seraya bersabda “Pergilah kepada Ustman ibn Talha dan kembalikan kuncinya, dan minta maaflah kepadanya karena kau telah merebut kuncinya.”

Kemudian Ali R.A. kembali kepada Ustman ibn Talha R.A. dan berkata “Ya Ustman, ini kuncinya dan kami mohon maaf karena telah merebut kuncinya darimu.”

Ustman ibn Talha R.A. terkejut mendengarnya “Ya Ali, beberapa saat yang lalu kau begitu kasar padaku, sekarang kau begitu rendah hati, ada apa?”

Dia berkata “Wallahi, Ya Ustman! Allah telah mewahyukan ayat yang berkaitan denganmu. Allah berfirman ‘Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.’Karena itulah kunci ini dikembalikan padamu.’”

Ustman ibn Talha R.A. langsung mengucapkan: “Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Allah itu satu dan Muhammad S.A.W. adalah Rasul Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Kalian tahu apa yang terjadi? Jibril A.S. datang membawa wahyu lagi, kali ini tidak dalam bentuk ayat tapi dalam bentuk instruksi kepada Muhammad S.A.W.,

“Ya Muhammad, katakan kepada Ustman ibn Talha R.A. bahwa kunci Ka’bah akan selalu berada dalam genggaman keluarga dan keturunannya hingga hari kiamat.”

Wallahi, para pembaca! Sampai saat ini kunci Ka’bah masih dalam genggaman keluarga Ustman ibn Talha R.A., dan dia menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang terkenal.

Kalau kalian mengunjungi Arab Saudi sekarang, kalian akan melihat bahwa keluarganya dijaga ketat oleh para polisi dan pemerintah Arab Saudi, inilah KEKUATAN WAHYU dari Al-Qur’an! Inilah kisah Ustman ibn Talha R.A., inilah bukti kebenaran Islam, apakah ada sesuatu yang dapat menandinginya?

Maha Suci Allah, Yang Maha Tinggi. Sebuah mukjizat yang bertahan sampai sekarang. Semoga Allah S.W.T. meridhoi kita dan membuat kita dapat menunaikan ibadah HAJI dan UMROH, melihat Ka’bah secara langsung. Semoga Allah S.W.T. meridhoi kita. Aamiin. (LampuIslam)


ADA APA DI DALAM KA’BAH ?

Penasaran ? 
Ingin tahu ada apa di dalam KA’BAH ?
Ya, mungkin selama ini sebagian besar dari kita banyak yang belum tahu apa saja yang ada di dalam KA’BAH. 
Nah inilah yang ada di dalam KA’BAH :
* Terdapat 3 pilar di dalam Ka’bah.
* Ada meja untuk meletakkan parfum.
* Ada dua lampu lentera yang digantungkan dari langit-langit.
* Tidak ada lampu listrik di bagian dalam.
* Tembok dan lantai terbuat dari marmer.
* Tidak ada jendela di bagian dalam.
* Hanya ada satu pintu.
* Bagian atas tembok-tembok di bagian dalam ditutupi gorden.
* Ruangan cukup untuk menampung 50 orang.

Kalau ada yang mengira umat Islam menyembah Ka’bah, katakan bahwa Kabah adalah arah Kiblat, yang disembah umat Islam adalah Allah SWT, bukan menyembah Kabah.

KEAJAIBAN KA'BAH

Beberapa keajaiban Ka’bah yg diungkap dari berbagai literatur antara lain:
 
Pertama : Ka’bah pernah akan dihancurkan oleh tentara bergajah namun gagal terlaksana karena berkat pertolongan Allah SWT maka tentara bergajah itu hancur porak poranda akibat serangan burung ababil yg dikirimkan oleh Allah SWT.

Kedua : Ka’bah merupakan tempat peribadatan tertua didunia yg dibangun oleh Nabi Ibrahim dan anaknya nabi ismail

Ketiga : Jarum kompas tidak akan berfungsi disekitar ka’bah ketika kita menggunakannya disebabkan karena disitu merupakan pertemuan antara wilayah kutub utara dengan kutub selatan yg mengakibatkan zero magnetism area

Keempat : Kota Mekkah dimana tempat Ka’bah berada ternyata merupakan sala satu wilayah didunia yg memiliki tingkat gaya gravitasi yg tinggi yg mengakibatkan sistem kekebalan tubuh penduduk disana sangat bagus dan tahan penyakit karna itu rata –rata usia Penduduk yg tinggal dikota mekkah berumur agak panjang, dan karena itu ketika anda ketanah suci menunaikan ibadah haji maka sepulangnya dari sana maka anda akan kelihatan agak muda dan kadang wajah anda akan kelihatan bercahaya.

Kelima : Ternyata tempat yg paling terang dari bumi ketika dilihat dari luar angkasa adalah kota Mekkah dan Madinah hal ini dibuktikan ketika pada pada 31 Oktober 1999 Satelite milik Space Imaging Inc, AS yg bernama IKONOS mengambil gambar kebumi dan melihat kota mekkah khususnya mesjidil haram terlihat lebih bersinar dibandingkan bangunan sekitarnya, bahkan Empat astronot Rusia Andrey Borisenko, Alexander Samokutyaev, Anton Shkaplerov, serta penerjemah mereka Boris Meshcherykov ketika berkunjung ke Lembaga Ilmu Penelitian Antariksa OASIS (PSSO) Saudi pada sabtu (10/11/2012) lalu, mengakui bahwa keadaan bumi pada malam hari sangat gelap ketika dilihat dari luar angkasa dan sangat sulit mengambil gambar kota-kota di bumi namun yg memmbuat mereka heran ketika mengambil gambar kota mekkkah dan madina terlihat sangat bercahaya pada malam hari.

Keenam : Dalam salah satu sabdanya, Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Ka'bah itu adalah sesistim tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas." Sabda Nabi ini menegaskan bahwa kota mekah dimana Ka'bah berada, merupakan pusat bumi, dan penelitian ilmiah membuktikan ini. 

Ketujuh : Ka’bah sebagai tempat thawwaf dan sebagai pusat kiblat ummat islam ketika menunaikan shalat ,dan ketika kita menunaikan ibadah thawwaf maka diwajibkan kita beputar mengelilingi ka’bah berlawanan dengan arah jarum jam karna disana tersirat rahasia sebagaimana dalam teori kaidah tangan Kanan menjelaskan bahwa ketika putaran suatu energy berlawanan dengan arah jarum jam maka energi itu akan terpancar keatas sama halnya ketika anda mengepak tangan anda maka arah ditunjukan 4 jari sedangkan jempol keatas.

Demikian pula halnya dengan shalat selamah 24 jam tak perna manusia didunia ini berhenti untuk shalat dan mengumandangkan adzan setiap saat , jika Jakarta memasuki waktu dzuhur pada saat ini ,maka beberapa saat sesudah itu bandung memasuki wilayah dzuhur kemudian Makassar dan seterusnya demikian halnya dengan Negara lain sepoerti Malaysia, Pakistan ,mesir dan belahan dunia lain silih berganti menunaikan shalat sesuai berputaran bumi dan menghadap ka’bah bahkan jutaan ummat muslim dari berbagai dunia tak perna berhenti untuk menunaikan shalat sili berganti yg melahirkan energi dahsyat yg luar biasa yg terakumulasi dan terkumpul di ka’bah, kemudiaan thawaaf dilakukan jutaan jamaah dari berbagai dunia mengelilingi ka’bah ibaratnya sebagai mesin generator maka sesuai teori kaida tangan kanan maka energy shalat dan doa yg terhimpun tadi di ka’bah akan mengarah naik keatas menuju langit menembus alam semesta dan tak akan perna berhenti hingga tak ada lagi manusia yg shalat dan thawwaf. dan ketika tak ada lagi manusia yg shalat dan thawwaf maka disitulah kiamat akan terjadi gerakan thwaaf juga merupakan hukum ilahi dimana setiap apapun dialam semesta ini bergerak sesuai yg telah ditentukan tuhan mulai dari bumi berputar pada porosnya ,dan berevolusi mengelilingi matahari bersama planet lainnya sesuai garis edarnya, demikian pula jutaan bintang-bintang yg lain mulai dari plenet ,galaxi super cluster semuanya beredar pada porosnya ,coba anda.

2. HAJAR ASWAD

Hajar Aswad adalah batu hitam kemerah-merahan yang berada di bagian siku Ka'bah sebelah timur, merupakan tanda dimana arah Thawaf dimulai dan berakhir. Thawaf yaitu kegiatan mengelilingi Ka’bah. Jadi awal Thawaf dimulai dan berakhir dari arah Hajar Aswad.

SEJARAH HAJAR ASWAD

Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membangun Ka'bah banyak kekurangan yang dialaminya. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail membangun Ka’bah berbentuk kubus dengan batu yang diambil dari berbagai gunung.

Dalam sebuah kisah disebutkan bahwa ketika Ka'bah selesai dibangun, ternyata Nabi Ibrahim masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Ka'bah.

Nabi Ibrahim berkata Nabi Ismail berkata, "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia."
Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke bukit lainnya untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, "Dari mana kamu dapat batu ini?"
Nabi Ismail berkata, "Batu ini kuterima daripada yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril)."
Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa saja yang bertawaf di Ka'bah disunnahkan mencium Hajar Aswad. Beratus ribu kaum muslimin berebut ingin mencium Hajar Aswad itu, yang tidak mencium cukuplah dengan memberikan isyarat lambaian tangan saja.

Dulu batu Hajar Aswad berwarna putih, tapi karena dicium jutaan manusia, kini berubah menjadi berwarna hitam. 
Hadist Sahih riwayat Tarmizi dan Abdullah bin Amir bin Ash mengatakan bahwa Rasul SAW bersabda :

Satu riwayat Sahih lainnya menyatakan:

“ Rukun (HajarAswad) dan makam (Batu/Makam Ibrahim) berasal dari batu-batu ruby surga yang kalau tidak karena sentuhan dosa-dosa manusia akan dapat menyinari antara timur dan barat. Setiap orang sakit yang memegangnya akan sembuh dari sakitnya”

Hadist Sahih riwayat Imam Baihaqie dan Ibnu ‘Abas RA, bahwa Rasul SAW bersabda:

“Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”.

Hadis Siti Aisyah RA mengatakan bahwa Rasul SAW bersabda:

“Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia berasal dari surga dan setiap sesuatu yang keluar dari surga akan kembali ke surga sebelum kiamat”.

Ketika mencium Hajar Aswad, timbullah perasaan semacam seolah-olah mencium ciuman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ingatlah wahai saudara-saudaraku, Hajar Aswad itu merupakan tempat diperkenankannya doa. Bagi yang ada kelapangan, berdoalah di sana, Insya Allah doanya akan dikabulkan oleh Allah. Jagalah hati kita sewaktu mencium Hajar Aswad supaya tidak menyekutukan Allah, sebab tipu daya syaitan.

Ingatlah kata-kata Khalifah Umar bin Al-Khattab ketika beliau mencium batu itu (Hajar Aswad) : "Aku tahu, sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa. Andaikan aku tidak melihat Rasulullah S.A.W menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukan (mencium Hajar Aswad)."

Ketika hendak hendak istilam (mengusap) dan mencium Hajar Aswad pada permulaan thawaf atau pada setiap putaran, sebagai mana diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Artinya:

“Bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Ka’bah lalu diusapnya Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Wallahu Akbar”.

Nah, bagi tidak memiiki peluang mencium Hajar Aswad, maka anda harus rela dan ikhlas untuk hanya bisa memberi ‘kecupan’ jarak jauh sembari melafaskan basmalah dan takbir: “Bismillah Wallahu Akbar.”


3. Bukit Shafa dan Marwah 

Lembah antara Shafa dan Marwah

Bukit Shafa dan Marwah adalah dua bukit bersejarah yang ada di kawasan Masjidil Haram. Di dua bukit inilah, pada zaman dulu Siti Hajar istri dari Nabi Ibrahim berjalan bolak-balik tujuh kali ke kedua bukitnya untuk mencari air, demi anaknya Nabi Ismail. 





Bukit Shafa 


Jarak antara kedua bukitnya sekitar 400 meter. Bukti shafa dan Marwah pun jadi rukun haji bagi umat muslim untuk melakukan sa'i, jalan bolak-balik tujuh kali seperti Siti Hajar. Arti dari sa'i sendiri adalah sebagai lambang optimis dan kerja keras dalam kehidupan sehari-hari.


Bukit Marwah
4. Hijr Ismail 



Hijr Ismail terletak antara rukun Syamin dan rukun iraqi.

DIsinilah Nabi Ismail as pernah tinggal bersama ibunya, Siti Hajar. Hingga keduanya pun di makamkan di tempat ini. Tembok rendah setengah lingkaran yang bernama Al-Hatim memisahkan antara area Tawaf dan Hijr Ismail

Siapa yang menginginkan masuk ke dalam Ka’bah namun dia tidak memiliki kesempatan untuk itu, cukuplah ia memasuki hijir. Karena kawasan Hijr tersebut sebenarnya termasuk bagian dari Ka’bah. 

Dari Aisyah r.a. katanya, “Aku sangat ingin memasuki Ka’bah untuk melakukan shalat di dalamnya.” 

Rasulullah SAW membawa Siti Aisyah ke dalam Hijir Ismail sambil berkata, 

”Shalatlah kamu di sini jika kamu ingin shalat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk sebagian dari Ka’bah".

Seseorang tidak diperkenankan melakukan shalat fardu di dalam Hijr tersebut. Hanya shalat sunat, berdoa dan berzikir. Dalam hal ini, amalan yang dilakukan adalah amalan sunah, tidak ada hubungannya dengan rukun dan wajib haji atau umrah.

Tawaf pun tidak dianggap sah, kecuali melalui bagian belakangnva. 

Usahakanlah memasuki Hijr Ismail setelah Tawaf, karena ini dipercaya menjadi salah satu tempat mustajabah untuk berdoa. maka jangan sia siakan untuk berdoa didalam Hijr Ismail seolah olah Sahabat Muslim berdoa didalam Kabah 


Ada sebuah tembok kecil yang seukuran setengah lingkaran di salah satu sisi Ka'bah, bernama Hijr Ismail. Ini juga merupakan tempat bersejarah karena diyakini umat muslim sebagai tempat tinggal Nabi Ibrahim dan keluarga di zaman dulu.
Nabi Ibrahim dan Ismail alaihimas salam telah membangun Ka’bah secara sempurna termasuk di dalamnya hijr ini. Kemudian dinding Ka’bah sempat roboh akibat bekas kebakaran dan banjir yang menerjangnya sebelum Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam diutus. Kemudian Quraisy merobohkan sisa dinding Ka’bah lalu merenovasi kembali. Akan tetapi, karena kekurang dana yang halal untuk menyempurnakan pembangunannya sesuai pondasi yang dibangun Ibrahim dan Ismail alaihimas salam, akhirnya mereka mengeluarkan hijr dan sebagai gantinya mereka membangun dinding pendek, sebagai tanda bahwa ia termasuk di dalam Ka’bah. Karena mereka telah memberikan syarat pada diri mereka sendiri tidak akan menggunakan dana untuk pembangunannya kecuali dana yang halal. Mereka tidak menerima biaya dari hasil pelacuran, tidak juga jual beli riba dan tidak juga dana dari menzalimi seseorang. 
Dalam Ash-Shahihain, dari Aisyah radhillahu anha, dia berkata,
سألت النبي صلى الله عليه وسلم عن الجَدْر أمن البيت هو ؟ قال نعم . قلت : فما بالهم لم يدخلوه في البيت ؟ قال إن قومك قصرت بهم النفقة.(رواه البخاري، رقم 1584 ومسلم، رقم 1333)



"Aku bertanya kepada Nabi sallallahu alaihi wa sallam tentang dinding (maksudnya hijr Ismail) apakah ia termasuk Ka’bah?" Beliau menjawab, "Ya." Saya bertanya, "Kenapa mereka tidak memasukkan ke dalam Ka’bah?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya kaum anda kekurangan dana." (HR. Bukhari, 1584 dan Muslim, 1333)


5. RUKUN YAMANI 

Berada sejajar dengan Hajar Aswad, adalah salah satu sisi siku ka'bah bernama Rukun Yamani. Dinamakan Rukun Yamani karena arahnya menghadap ke arah Yaman.

Para jamaah haji/umroh selalu menyempatkan menyentuh Rukun Yamani saat sedang tawaf dan itu merupakan ajaran sunah Nabi Muhammad. Menyentuh Rukun Yamani tidak sesulit menyentuh Hajar Aswad. Meski begitu, Rukun Yamani juga jadi salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa.
Yang disyariatkan adalah mengusap rukun Yamani tanpa mencium atau bertakbir. Jika tidak memungkinkan untuk mencium, tidak perlu melambaikan tangan, karena tidak ada riwayat yang menyebutkan perbuatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. 
Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada Rukun Yamani mengusapnya dan tidak bertakbir. Karena itu, tidak disunahkan bertakbir ketika mengusapnya." (Asy-Syarhul Mumti, 7/283) 
Syekh Al-Albany rahimahullah berkata, "Rukun Yamani diusap dengan tangan pada setiap putaran thawaf, namun tidak dicium. Jika tidak memungkinkan untuk mengusapnya, tidak disyariatkan memberikan isyarat dengan tangannya."
Adapun masalah mengusap ditunjukkan oleh riwayat Hakim dari hadits Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, apabila thawaf di Baitullah, mengusap Hajar (Aswad) dan Rukun (Yamani) setiap kali thawaf." (Shahih Al-Jami, no. 4751)
Terkait dengan keutamaan mengusap Rukun Yamani, terdapat sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, "Sesungguhnya, mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani dapat menghapuskan dosa-dosa." (HR. Ahmad dari Ibnu Umar, dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 2194)


6. MAQAM IBRAHIM

Maqam Ibrahim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim a.s. seperti yang diperkirakan oleh kebanyakan orang.
Maqam Ibrahim adalah tempat sebuah batu yang diturunkan oleh Allah dari Syurga seperti halnya batu Hajar Aswad,

Batu tersebut adalah tempat berpijak Nabi Ibrahim a.s berpijak saat membangun ulang Kabah. Atas kuasa Allah SWT batu tersebut dapat melayang naik turun, seperti halnya sebuah crane / eskafator saat ini yg berfungsi mengangkat material bangunan ke tempat yang lebih tinggi.

Dengan dibantu nabi Ismail, nabi Ibrahim menyusun batu batu yang diberikan nabi Ismail dari bawah lalu menyusun batu tersebut hingga semakin tinggi dengan berpijak batu tersebut



Tidak hanya sampai disitu, atas kuasa Allah SWT, Pada batu pijakan itu membekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim, dalamnya 10 cm, panjang tapak 27 cm dengan lebar 14 cm. Jarak tapak antara kaki kanan dan kaki kiri 1 cm. Saat ini Maqam Ibrahim telah dilapisi perak,




Sebenarnya posisi Maqam Ibrahim dulu menempel dengan dinding Kabah.
Namun semenjak masa kekhalifahan Umar bin Khattab ber Ijma untuk menggeser posisi maqam Ibrahim seperti saat sekarang ini (atas kesepatan bersama para masa Ulama masa itu)

Umar bin Khattab meniai dengan membiarkan posisi menempel Kabah akan menggangu aktivitas orang ber thawaf, karena mempersempit area thawaf dan sholat di dekat kabah.

Letak Maqam Ibrahim saat ini kurang lebih 8 meter arah timur Ka'bah, Pada masa Raja Faishal, Maqam Ibrahim dikelilingi dengan bangunan kecil beratap yang dikurung (seperti sangkar) dengan marmer seluas 130 x 180 cm dengan ketinggian 75 cm.

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 125:
“ Dan jadikanlah sebahagian Maqam Ibrahim tempat sholat ”

Rasulullah bersabda,
“Rukun Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim adalah yaqut (batu permata/mulia) dari yaqut-yaqut surga. Andaikata Allah tidak menghilangkan cahayanya, pastilah ia akan memancarkan cahaya antara timur dan barat.”



Maqam Ibrahim adalah salah satu tempat Mustajabah berdoa di Tanah suci. Imam Hasan Al-Bashri mengatakan bahwa berdoa di belakang maqam itu MUSTAJAB (terkabul). Demikian sebagaimana tercantum dalam Akhbar Makkah karangan Al-Fakih.

Bila Sahabat Muslim berkesempatan Umroh atau Haji, jangan lewatkan untuk dapat Sholat dan berdoa di belakang Maqam Ibrahim ? Berdo'a lah bersungguh sungguh & yakin, bersangkalah yang baik, ikhlas.
INSYA ALLAH seluruh do'a Sahabat Muslim di ijabah.

7. AIR ZAM ZAM

Kemunculan mata air Zam-zam


Lokasi Sumur air zam-zam
Suatu hari, Hajar pergi berlari tergesa-gesa menuju bukit Shafa dengan mengharapkan mendapatkan sesuatu yang dapat menolongnya, tetapi hanya batu dan pasir yang didapatnya di situ, kemudian dari bukit Shafa ia melihat bayangan air yang mengalir di atas bukit Marwah dan larilah ia berharwahlah ke tempat itu namun ternyata bahwa yang disangkanya air adalah Fatamorgana {bayangan} belaka dan kembalilah ke bukit Shafa karena mendengar seakan-akan ada suara yang memanggilnya tetapi gagal dan melesetlah dugaannya. Demikianlah maka karena dorongan keinginan hidupnya dan hidup anaknya yang sangat disayangi, Hajar mondar-mandir berlari sampai tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah yang pada akhirnya ia duduk termenung merasa capai dan hampir berputus asa.
Sumur Zam-zam awal mula diketemukan
Diriwayatkan bahwa selagi Hajar berada dalam keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa kecuali dari rahmat Allah dan pertolongan-Nya datanglah kepadanya malaikat Jibril, kemudian diajaklah Hajar mengikutinya pergi ke suatu tempat di mana Jibril menginjakkan telapak kakinya kuat-kuat di atas tanah dan segeralah memancur dari bekas telapak kaki itu air yang jernih dengan kuasa Allah. Itulah dia mata air Zam-Zam yang sehingga kini dianggap suci oleh jemaah haji, berdesakan sekelilingnya untuk mendapatkan setitik atau seteguk air dari padanya dan karena sejarahnya mata air itu disebut orang "Injakan Jibril". Ada juga yang mengatakan itu bekas air mata nabi Isma'il.
Sumur Air Zam-zam
Alangkah gembiranya dan lega dada Hajar melihat air yang mancur itu. Segera ia membasahi bibir puteranya dengan air suci itu dan segera pula terlihat wajah puteranya segar kembali, demikian pula wajah si ibu yang merasa sangat bahagia dengan datangnya mukjizat dari sisi Tuhan yang mengembalikan kesegaran hidup kepadanya dan kepada puteranya sesudah dibayang-bayangi oleh bayangan mati kelaparan yang mencekam dada.


Kran-kran air zam-zam yang disediakan untuk jemaah haji



MASJID NABAWI




TEMPAT-TEMPAT ISTIMEWA BERNILAI SEJARAH DI MASJID NABAWI


1. PUSARA NABI MUHAMMAD SAW. 



Pusara Nabi Muhammad SAW terletak di sudut timur Masjid Nabawi yang dahulu dinamakan Maqshurah. Di situ dahulu terdapat dua rumah, yaitu rumah tangga Nabi Muhammad SAW dengan Siti Aisyah dan rumah Ali dengan Siti Fatimah RA. Setelah Rasulullah SAW wafat pada tahun 11 H (632 M) rumah Nabi terbagi dua, yaitu bagian arah kiblat (selatan) untuk makam Nabi dan yang sebelah utara untuk tempat tinggal Siti Aisyah RA. Sejak tahun 678 H (1279 M) di atasnya dipasang Kubah Hijau (Green Dome) sampai sekarang. Jadi persis di bawah Green Dome inilah jasad Rasulullah SAW dimakamkan. Kalau kita melihat Green Dome berarti melihat makam Nabi. Dan tentu juga makam kedua sahabat beliau, yaitu Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab RA yang dimakamkan di bawah kubah itu berdampingan dengan makam Nabi. Maka lokasi dimana dahulu terdapat rumah Nabi kini dijuluki ‘makam tiga manusia mulia’. 




Setelah masjid diperluas, makam Nabi, Abu Bakar dan Umar dimasukkan ke dalam bangunan masjid. Pada bangunan ini terdapat empat buah pintu, yaitu :
a. Pintu di sebelah kiblat, dinamakan At-Taubah.
b. Pintu di sebelah timur, dinamakan Fatimah.
c. Pintu di sebelah utara, dinamakan Tahajjud.
d. Pintu di sebelah barat ke Roudloh sudah ditutup.
Kalau kita sedang berada di Roudloh dan menghadap kiblat, pusara Nabi berada di sebelah kiri kita, yaitu bangunan persegi empat berwarna hijau tua yang anggun berwibawa dan menebarkan bau wangi-wangian.


Makam Nabi Muhammad Saw.



2. ROUDLOH.

Di Roudloh juga terdapat Mimbar Nabi. Mimbar Nabi ada tiga tingkat, terbuat dari kayu yang diambil dari sebuah hutan di bagian utara kota Madinah. Pada tahun 8 H, Rasulullah SAW memakai mimbar ini, duduk pada bagian yang paling atas kaki beliau di tingkat kedua. Pada waktu Abu Bakar Shiidiq RA menjadi khalifah, beliau duduk di tingkat kedua dan kakinya di bagian yang paling bawah. Dan Umar bin Khattab RA duduk di tingkat yang paling bawah dan kakinya menyentuh lantai. Usman bin Affan RA meniru cara duduk Umar bin Khattab RA selama 6 tahun, kemudian naik ke atas, duduk pada posisi duduk Nabi Muhammad SAW.
Pada saat Mu’awiyah pergi haji beliau menambahkan beberapa tiang pada Mimbar Rasulullah SAW itu dan yang asli diletakkan pada bagian yang paling atas. Semuanya menjadi 9 tingkat dengan tempat duduknya. Para khalifah berdiri pada tingkat yang ke-tujuh yaitu tingkat pertama Mimbar Rasulullah SAW, kebiasaan ini terus berlanjut sampai terjadi kebakaran tahun 654 H / 1256 M yang sempat menyentuh mimbar ini.
Sejak saat itu orang tidak bisa lagi duduk di tempat berkah tersebut. Sebagai penggantinya dibuatlah mimbar oleh penguasa Yaman, Al-Muzhoffar tahun 656 H/1258 M dan pada tahun 666 H/1268 M diganti lagi dengan mimbar yang baru yang dikirim Azh-Zhohir Bibris. Dan kemudian terjadi beberapa kali pergantian, yaitu pada tahun 797 H oleh Barquq, tahun 820 H oleh Al-Muayyad. Terbakar lagi pada tahun 886 H/1481 M. Penduduk Madinah kemudian membuat mimbar baru dari batu bata yang dicat kapur dan inipun kembali diganti oleh Qoyit Bey dengan mimbar dari marmer tahun 888 H/1483 M.
Oleh Sultan Murad III, mimbar marmer itu dibawa ke Quba dan dikirim kubah baru tahun 998 H. Mimbar ini sangat bagus dan rapi, terbuat dari marmer tetapi luarnya dipoles emas dan berbentuk ukiran. Bagian atasnya berbentuk kubah dengan empat tiang penyangga. Di atas pintunya ada tulisan ayat Al-Quran yang selalu nampak seperti baru.

Di Roudloh terdapat beberapa tiang (usthuwaanah) yang penting. Tiang-tiang tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tiang Siti Aisyah. Tiang ini yang disebut Usthuwaanah Aisyah, terletak di tengah Roudloh, yakni tiang yang ketiga dari mimbar dan dinding makam rasulullah SAW. Di tengah tiang ini terdapat tulisan dalam bahasa Arab : Usthuwaanah Aisyah.
b. Tiang taubah. Tiang ini disebut Usthuwaanah At-taubah. Tiang At-Taubah ini terletak antara tiang Aisyah dan tiang As-Sarir (dinding makam Rasulullah SAW). Tiang ini terkenal juga dengan tiang Abu Lubabah (Usthuwaanah Abu Lubabah).
c. Tiang As-Sarir (Usthuwaanah As-Sarir). As-Sarir artinya tempat tidur. Tiang As-sarir letaknya sebelah timur (disamping) tiang At-Taubah, menempel pada dinding makam Rasulullah SAW.
d. Tiang Al-Haras (Usthuwaanah Al-Haras). Tiang ini menempel pada dinding makam Rasulullah SAW sebelah utara tiang As-sarir. Tiang ini bersejarah karena di situlah para sahabat mengawal Nabi dan menjadikan tempat itu sebagai pos keamanan untuk keselamatan dan keamanan Rasulullah SAW, sampai dating jaminan keamanan dari Allah SWT untuk Rasulullah SAW melalui firman-Nya :
Artinya, ‘Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia’ (QS Al-Maidah : 67)
e. Tiang Al-Wufud (Usthuwaanah Al-Wufud). Tiang ini terletak paling utara dari tiang As-Sarir dan tiang Al-Haras. Letaknya menempel pada dinding makam Rasulullah SAW. Tiang Al-Wufud ini asalnya adalah tempat Rasulullah menerima tamu-tamu pentingnya, baik para petinggi Arab maupun orang-orang mulia dan terkemuka dari para sahabat.
Semua tiang bersejarah itu hingga kini masih tetap dipelihara dan ada pada tempatnya. Setiap jemaah yang mengunjungi Masjid Nabawi dapat menyaksikannya.


3. FASILITAS MASJID NABAWI


Masjid Nabawi merupakan masjid termegah, mempunyai fasilitas lengkap yang tidak dimiliki masjid lain. Fasilitas yang ada pada masjid ini juga merupakan ciri khas dan keistimewaan Masjid Nabawi dibanding dengan masjid manapun. Diantara keistimewaan tersebut adalah :

(1) KUBAH. Untuk pengaturan udara dalam bangunan yang begitu besar dan luas, dibuat 27 ruang terbuka dengan ukuran masing-masing 18 x 18 m. Sebagai atapnya dibuat kubah yang bisa dibuka dan ditutup secara elektronik dan juga dapat secara manual. Setiap kubah memiliki berat 80 ton yang terbuat dari kerangka baja dan beton yang dilapisi kayu pilihan dengan hiasan relief yang bertatahkan batu mulia sejenis phirus yang sangat indah, sedangkan bagian luar atasnya dilapisi dengan keramik tahan panas.




(2) AC RAKSASA. Untuk menyejukkan masjid dibangun satu unit AC sentral raksasa di atas tanah seluas 70.000 m2 yang terletak 7 km sebelah barat masjid. Hawa dingin yang dihasilkan sistem ini dialirkan melalui pipa bawah tanah dan didistribusikan ke seluruh penjuru masjid melalui bagian bawah setiap pilar yang berjumlah 2.104 buah. Jumlah pilar pengalir udara sejuk yang fantastik tersebut merupakan ciri khas Masjid Nabawi, karena pengaturan posisi yang rapi dan keindahannya yang tiada tara. Pilar-pilar bundar dan tegar ini dibuat dari beton bergaris tengah 64 cm, kamudian dilapisi marmer tebal berwarna putih susu. Di kakinya yang kokoh itulah dipasang ventilasi untuk mengalirkan hawa dingin. Jarak antara satu pilar dengan pilar yang lain adalah 6 meter dan 18 meter. Tinggi dari lantai dasar sampai lengkungan lantai atas 5,6 m dan pada batas lengkungan itu dipajang lampu hias yang indah dan dikurung dalam sangkar berornamen lapis emas.


(3) MENARA 104 METER. Sebelum diperluas Masjid Nabawi hanya memiliki 4 buah menara, namun pada bangunan setiap pojok masjid yang megah ini telah didirikan menara-menara baru, sehingga semuanya ada 6 buah, termasuk 2 menara besar yang mengapit pintu gerbang utama ‘Pintu Raja Fahd bin Abdul Aziz’. Di puncak setiap menara baru yang berketinggian 104 meter itu terdapat ornamen bulan sabit dari bahan perunggu yang dilapisi emas murni 24 karat dengan tinggi 7 meter dan berat 4,5 ton. Pada ketinggian 87 meter dipasang sinar laser yang memancarkan cahaya ke arah Mekah sejauh 50 km untuk menunjukkan arah kiblat dinyalakan pada saat-saat tertentu (waktu sholat). Sekarang Masjid Nabawi memiliki 10 menara yang sangat bagus dan mahal.


(4) 674 LAMPU KRISTAL. Untuk menambah penerangan dan keindahan di dalam masjid yang lama (ruangan berpilar warna kuning pastel), dipasang 674 lampu-lampu kristal pilihan yang tidak membiaskan panas. Lampu cantik tersebut disusun dengan kerangka dari bahan kuningan berlapis emas berjumlah 674 buah, terdiri dari 3 macam ukuran. Yang besar berukuran garis tengah 342 cm dengan berat 485 kg (seperti yang terdapat di Roudloh), yang sedang berukuran garis tengah 140 cm seberat 145 kg, dan yang kecil berukuran garis tengah 120 cm dengan berat 125 kg. Lampu-lampu ini dipesan khusus dari Italia, produsen kristal terkenal Eropa.




(5) 12 PAYUNG RAKSASA. Pada bagian tengah Masjid Nabawi terdapat dua ruang terbuka yang setiap ruang dilengkapi 6 buah payung artistik, hasil perpaduan arsitektur modern dan teknologi canggih. Dengan dukungan dana yang tidak sedikit lahirlah sebuah karya yang patut dibanggakan berupa 12 payung raksasa peneduh panas yang dapat terbuka dan tertutup secara otomatis yang diatur oleh sistem komputer. Selain itu melalui sebagian batang tubuhnya dipasang AC yang secara otomatis pula memancarkan hawa dingin.



(6) PERLUASAN MASJID NABAWI HINGGA DAPAT MENAMPUNG 1 JUTA JAMA'AH.
Seiring dengan perkembangan jaman, dari waktu ke waktu Masjid Nabawi selalu mengalami perkembangan. Pada bulan Shafar 1405 H atau Nopember 1984 M, Raja Fahd meletakkan batu pertama proyek perluasan Masjid Nabawi yang paling signifikan dan termegah sepanjang sejarah. Setelah tertunda selama satu tahun, tepatnya pada bulan Muharam 1406 H atau Oktober 1985 M, proyek besar ini dimulai dengan penggusuran semua bangunan yang ada di sekitar masjid. Penggusuran pertama meliputi sekitar 100.000 m2 berupa bangunan hotel-hotel bertingkat, pasar dan komplek pertokoan. Kemudian di atas tanah tersebut dibangun masjid baru seluas 82.000 m2 yang mengitari dan menyatu dengan masjid yang sudah ada. Dengan tambahan bangunan baru ini, luas lantai dasar Masjid Nabawi sekitar 98.000 m2 yang dapat menampung 167.000 jemaah. Sedangkan lantai atas dapat digunakan untuk sholat seluas 67.000 m2 yang dapat menampung 90.000 jemaah. Apabila halaman masjid dipenuhi jamaah sholat, maka Masjid Nabawi dan halamannya dapat menampung 650.000 jemaah pada musim biasa (low season) dan lebih dari 1.000.000 jemaah pada musim haji atau bulan ramadhan (high season). Pada saat ini halaman Masjid Nabawi sebanding dengan kota Madinah ketika kehadiran pertama Rasulullah SAW.

(7) TEMPAT PARKIR UNTUK 4.500 MOBIL. Luas halaman Masjid Nabawi yang dipersiapkan untuk dapat digunakan sebagai areal sholat di Masjid Nabawi adalah 206.000 m2 yang diperkirakan dapat menampung 400.000 jemaah. Halaman ini berlantai granit dan marmer putih yang didesain sedemikian rupa sehingga menampakkan bentuk seni arsitektur Islam. Di bawah lantai ini terdapat konstruksi raksasa, terdiri dari dua lantai bawah tanah untuk parker seluas 292.000 m2 yang dapat menampung 4.500 mobil. Juga terdapat beberapa fasilitas lainnya, seperti toilet sebanyak 2.500 unit, tempat wudhu 6.800 pancuran dan tempat minum air dingin bertaburan di 560 lokasi. Untuk masuk dan keluar dari areal bawah tanah ini disediakan jalur untuk pejalan kaki dengan tiga sistem, yaitu tangga biasa, tangga jalan dan lift. Sedangkan untuk mobil disediakan 6 pintu yang langsung bertemu dengan jalan-jalan raya utama seputar masjid yang berakses langsung ke seluruh penjuru kota Madinah


SHALAT BERJAMA'AH DI MASJID NABAWI


Masjid Nabawi adalah masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat dan kaum muslimin di tengah kota Madinah. Pembangunannya dimulai pada bulan Rabi’ul Awal Tahun 1 Hijriyah (September 662 M) segera setelah Beliau hijrah dari Mekah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun di atas tanah milik anak yatim Sahal dan Suhail yang dibeli dengan harga 10 dinar, dan ditambah tanah wakaf As’ad bin Zurarah serta tanah bekas makam kaum muslimin yang rusak. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Rasulullah SAW dan selanjutnya oleh para sahabat, yang dimulai dari Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Pada awalnya masjid ini hanya seluas 1.050 m2, tiang-tiang dan atapnya dibuat dari batang kurma sedangkan penerangannya dari pelepah kurma yang dibakar.










Ya Allah, berikanlah kami kesempatan & kemampuan untuk dapat shalat berjama'ah di Masjidil Haram dengan derajad pahala seratus ribu kali derajad pahala berjamaah di Masjid Nabawi dan merasakan masjid pertama yang didirikan Rosulullah di Madinah yang derajad pahalanya seribu kali shalat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram, yang dapat membuat kami merasa begitu dekat dgn Rosulullah. Kalaupun kami tidak pernah melihat wajahnya, mendengar suaranya dan berdiri di sisinya, setidaknya kami dapat shalat di Masjid yang dibangunnya. Aamiin ya Rabbal'aamiin...



KEUTAMAAN SHALAT DI MASJIDIL HARAM, MASJIDIL AQSHA  DAN MASJID NABAWI

Masjidil Haram

Ismail bin Umayyah menceritakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Satu kali shalat di masjidku ini lebih baik daripada seribu kali shalat di masjid lain kecuali di Masjidil Haram. Dan keutamaan Masjidil Haram itu sendiri adalah seratus kali shalat.” (Al-Azraqy: 11/64). Atha’ bin Abi Rabah mendengar Ibnu Zubair mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan Masjidil Haram atas masjidku ini adalah seratus kali shalat.” Lalu Khallad bertemu dengan Amr bin Syu’aib dan mengatakan bahwa Atha’ bin Abi Rabah telah bercerita kepadanya tentang perkataan Ibnu Zubair, Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan Masjidil Haram atas masjidku adalah seratus kali shalat.” Lalu Amr bin Syu’aib berkata, “Atha’ menyangka bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Dan keutamaan Masjidil Haram atas masjidku adalah sebagaimana keutamaan masjidku atas masjid-masjid yang lain’.” (Al-Azraqy: 11/64). 


Masjidil Aqsha

Dan di dalam Akhbar Makkah karya Al-Fakihy disebutkan bahwa Jabir RA mengatakan, Rasulullah SAW bersabda, “Satu kali shalat di Masjidil Haram sama dengan seratus ribu, dan di masjidku sama dengan seratus, sedangkan di Masjid Baitul Maqdis sama dengan lima ratus.” (Al-Fakihy: 11/90). Atha’ menceritakan dari Abdullah bin Zubair RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Satu kali shalat di masjidku ini lebih utama daripada seratus ribu kali shalat di tempat lain, selain Masjidil Haram. Dan satu kali shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada seratus kali shalat di masjidku.” (Al-Fakihy: 11/90). 


Masjid Nabawi

Salamah bin Wardan mendengar Abu Said bin Abil Ma’ally berkata, “Aku mendengar Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Satu kali shalat di masjidku ini lebih baik daripada seribu kali shalat di tempat lain, selain Masjidil Haram’.” (Al-Fakihy: 11/90). Ummi Darda’ RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Satu kali shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada seratus ribu kali shalat di masjid yang lain, dan satu kali shalat di Baitul Maqdis lebih utama daripada seribu kali shalat di tempat lain.” (Al-Fakihy: 11/91). Ibnu Abbas RA berkata, “Barangsiapa mengerjakan shalat di Masjidil Haram, di sekitar Baitullah yang dihormati, dengan berjamaah, maka Allah akan mencatat untuknya sebanyak dua puluh lima kali seratus ribu kali shalat.” Lalu seorang tabi’in bertanya kepadanya, “Apakah ini pendapatmu, wahai Ibnu Abbas, ataukah dari Rasulullah SAW?” Dia menjawab, “Oh bukan pendapatku, melainkan dari Rasulullah SAW.” (Al-Fakihy: 11/92). Said bin Jubair menceritakan dari Ibnu Abbas RA, sesungguhnya Nabi SAW pernah membaca firman Allah, “Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam, (surah) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah Allah.” (QS. Al-Anbiya’: 106). Lalu beliau bersabda, “Itu adalah shalat lima waktu berjamaah di masjid ini.” (Al-Fakihy: 11/96) - See more at: http://www.jurnalhaji.com/wijhat/tempat-ibadah/kumpulan-hadis-hadis-keutamaan-shalat-di-masjidil-haram




Tidak ada komentar:

Posting Komentar